Cintailah seseorang dengan logika…
“ Mustahil. Cinta tak kenal logika “ kata Tomi sore itu. Kukenal dia sebagai laki-laki dan tetap kuperlakukan dia sebagai laki-laki.
“ Kenapa mustahil ? Sedangkan magnet saja punya kutub positif dan negatif. Jika tidak ingin saling menolak, kutub yang bertemu haruslah kutub yang berbeda “ Jawabku kala itu
“ Ya… tapi berbeda dengan cinta “
“ Apa bedanya ? “
“ Cinta tak kenal logika. Cinta tak bisa dinalar. Cinta datangnya tak bisa diduga, apalagi dipaksa “
“ Kenapa tidak ? Manusia punya otak. Dan hanya manusia yang punya cinta. Jika kau percaya bahwa cinta itu suci, mengapa cara mewujudkannya tidak dengan cara yang suci pula ? “
“ Aahh… sudahlah. Nggak usah bahas itu lagi. Aku pusing mendengarnya. “
Dan Tomi pun pergi begitu saja, berlalu dan menghilang tanpa pernah kembali.
Mungkin aku tidak cukup pandai menyampaikan argumentasi. Mungkin pula cara berpikirku dengan dia sudah berbeda. Tapi, aku dan dia sama-sama manusia. Punya otak dan hati nurani.
Tuhan menciptakan makhluknya berpasang-pasangan. Dalam dunia binatang ada jantan dan betina. Dalam dunia tumbuhan ada putik dan benang sari. Bahkan manusia meyakini bahwa kutub magnet ada dua, positif dan negatif. Semua merupakan pasangan yang sangat pas dan tidak saling menolak.
Tuhan menciptakan Hawa, perempuan, adalah sebagai pasangan bagi Adam, laki-laki. Kenapa manusia harus menghancurkan fitrahnya sendiri ?
Siapa yang bisa mengira kapan dia akan jatuh cinta. Datangnya memang tidak bisa diduga apalagi dipaksa. Tapi, mencintai seseorang tetap harus dengan logika. Jika tidak, nafsulah yang berbicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar